Melanjutkan postingan saya sebelumnya, saya bertambah kesal menghadapi minggu-minggu 'banjir beasiswa PPA' setelah munculnya keputusan dari dosen saya yang mengurusi beasiswa bahwa mahasiswa yang mendaftar PPA dengan gaji orang tua lebih dari Rp 2.000.000 akan langsung dimasukkan ke dalam daftar cadangan. Bberapa adik tingkat saya akhirnya masuk ke dalam daftar tersebut. Sebenanrnya saya tidak bisa memahami, beasiswa PPA itu untuk apa dan siapa? Bukankah tujuan awal dibukanya beasiswa tersebut adalah untuk menghargai dan memotivasi mahasiswa-mahasiswa dengan prestasi yang baik dan tak ada hubungannya dengan berapa gaji orang tuanya?

Bukannya apa-apa, hanya saja terkadang dosen ataupun pihak yang menyeleksi lolos tidaknya seorang mahasiswa dalam perebutan beasiswa, tidaklah benar-benar mengerti kondisi mahasiswa. Banyak mahasiswa yang mengaku tidak mampu, tapi ternyata setelah mendapatkan beasiswa, uangnya malah digunakan untuk bersenang-senang yang tidak pada tempatnya. Nonton film di bioskop, makan-makan, dsb, yang saya rasa merupakan tindakan yang tidak terpuji.

Kembali lagi ke masalah beasiswa PPA. Kalau ada yang membaca tulisan ini, bisakah menjelaskan pada saya, bagian mana dari beasiswa PPA yang menjelaskan bahwa yang boleh mendaftar hanya mereka yang tidak mampu? Bagian mana yang menjelaskan bahwa yang boleh mendaftar hanya mereka yang orang tuanya memiliki gaji di bawah Rp 2.000.000? Di manakah letak penghargaan kepada mereka yang telah bersusah payah mempertahankan prestasi mereka dari semester pertama?

2 komentar:

langit mengatakan...

well well well well

panas panas!
as i 4 1, emang ga ada tuh undang2 yang menyatakan kalo PPa buat orang susah doang, stauku tu ya buat orang cling, ga peduli hidupnya blink2 apa swing2.

ah, no kampus wis sering dibahas kok

butuh kipas angin neh!! panas panas panas!

F.Dian Ardi Wulandari mengatakan...

Hahaha.Ini kan curahan isi Hati,Rie...
Namanya juga jengkel.