Beberapa waktu lalu ada sebuah kejadian yang membuat seorang teman saya mengatakan:
"Bukan dian banget!"
dikarenakan saya beberapa saat kehilangan logika dan mengandalkan perasaan saya. Bagaimana tidak, selama ini saya capek dengan hal yang berhubungan dengan masalah 'keluarga dan agama' yang sudah menghantui saya selama 3 tahun ini, lalu tiba-tiba orang yang mungkin akan menjadi bagian dari keluarga saya juga mempermasalahkan hal tersebut. Saya pada waktu itu sempat protes, bukan salah saya kan jika saya lahir di keluarga non muslim; bukan salah saya kan, jika akhirnya yang masuk islam cuma saya; bukan salah saya kan, jika sampai sekarang pun keluarga besar saya belum bisa menerima saya; bukan salah saya kan...
Tapi kemudian saya berpikir ulang...Jika memang harus begini jalannya, mau bagaimana lagi. Toh kesabaran itu tak ada batasnya. Saya jadi ingat selebaran kecil yang terselip di sebuah buku yang saya pinjam dari seorang kakak, "Bersabarlah beberapa saat lagi..."
Dian, sabar... Semangat! Semangat!