Beberapa waktu lalu ada sebuah kejadian yang membuat seorang teman saya mengatakan:
"Bukan dian banget!"
dikarenakan saya beberapa saat kehilangan logika dan mengandalkan perasaan saya. Bagaimana tidak, selama ini saya capek dengan hal yang berhubungan dengan masalah 'keluarga dan agama' yang sudah menghantui saya selama 3 tahun ini, lalu tiba-tiba orang yang mungkin akan menjadi bagian dari keluarga saya juga mempermasalahkan hal tersebut. Saya pada waktu itu sempat protes, bukan salah saya kan jika saya lahir di keluarga non muslim; bukan salah saya kan, jika akhirnya yang masuk islam cuma saya; bukan salah saya kan, jika sampai sekarang pun keluarga besar saya belum bisa menerima saya; bukan salah saya kan...
Tapi kemudian saya berpikir ulang...Jika memang harus begini jalannya, mau bagaimana lagi. Toh kesabaran itu tak ada batasnya. Saya jadi ingat selebaran kecil yang terselip di sebuah buku yang saya pinjam dari seorang kakak, "Bersabarlah beberapa saat lagi..."
Dian, sabar... Semangat! Semangat!

7 komentar:

Anonim mengatakan...

mengapa...? adalah salah satu kata yang mudah kita ucapkan. Bentuk pengaduan dan justifikasi terhadap berbagai hal yang kita lakukan. Kadang muncul sebagai shortcut jangka pendek yang kita anggap sebagai solusi.
Mengapa...atau menangis...atau menyadari...saya pernah mengalami, terluap sebagai emosi di tempat peraduan...

Itu konsekuensi logis ukhti...

NPM 05310003228

danangardiyanto.blogspot.com mengatakan...

km nggak salah kok din, kalau waktu sebelum dilahirkan saya boleh memilih, mungkin saya ingin lahir dikeluarga presiden/menteri tp Allah punya maksud tertentu kenapa kita lahir dikeluarga A,B /C. terkadang kita tidak menyadari maksud Allah tsb, Nikmati aja sebagai sebuah perjalanan hidup. hadapi ujian dengan sabar & sadar ( Syeik Abdul Qodir Jaelani), atasi ujian itu dengan doa (HR.At Thabrani)

F.Dian Ardi Wulandari mengatakan...

anonim: iya...sepakat..
mas dan: makasih ya. buat semuanya. kapan2 ke semarang

langit mengatakan...

semangat!
masih banyak orang yang menghadapi masalah yang berkali lipat tingakat kesulitannya daripada yang kita hadapi sekarang.

Muhammad Amantra mengatakan...

perasaan?
bukannya cewek mengandalkan 9 dari 10 untuk bertindak menggunakan perasaan daripada logika
Salam kenal aja dari amantra...
he3

Anonim mengatakan...

innallaha ma'ana
isbir ukhti....

Anonim mengatakan...

isbir ukhti...
innallaha ma'ana