Saya mendapat nama panggilan baru oleh para penjaga perpustakaan fakultas. "Si Olor". Bagaimana asal mula nama tersebut? Begini ceritanya...
Saya belakangan ini sering membawa serta Levy, laptop butut saya kemanapun saya pergi. Bukannya sok maju, tapi saya berjaga-jaga saja bila suatu saat saya ingin ber-hot-spot-an, atau cuma sekedar ngetik nggak jelas. Nah, berhubung Levy saya itu batereinya tak tahan lama, jadilah saya membawa serta olor kabel bersama saya. Selain juga mempersiapkan diri terhadap kemungkinan siapa tahu ada lebih dari satu orang yang membutuhkan listrik ataupun si sumber listrik tadi jauh jaraknya.
Kemarin, saya untuk pertama kalinya setelah 2 tahun ini tak ke perpus fakultas, kembali menginjakkan kaki di sana. Saya langsung membawa Levy masuk. Karena sumber listrik hanya satu, saya pun membawa masuk si olor tadi dan langsung mencolokkannya tanpa basa-basi. Oleh sang penjaga perpus, rupanya tindakan saya tadi cukup menarik perhatian dikarenakan baru saya saja pengunjung yang 'aneh' dan 'ramai'. Hari ini ketika saya masuk ke perpus, semua penjaga perpus langsung memanggil saya dengan nama panggilan baru saya dari mereka.
"Eh, dek olor datang lagi..."
Spontan pengunjung lain langsung tertuju pada saya. Dan ketika saya keluar dari perpus, mereka masih sempat-sempatnya menyapa di tengah hiruk pikuk pengunjung.
"Dek Olor besok datang lagi lho ya..."
Fiuh...kurang banyak apa ya nama panggilan saya? (Kukang, bebek, kwek, induk ayam, kelinci, freak, kura-kura, dsb)


3 komentar:

Anonim mengatakan...

Kurang satu, si Endut :D

F.Dian Ardi Wulandari mengatakan...

eh,endut2 ada yang suka lho...hehehe
eh, laptopku dah bener lho...

emak mengatakan...

bawa laptop apa bawa mmmmm,, hahhaha..

nie indah,, inget gak mb??