Kamis, 7 Agustus 2008
Jam menunjukkan pukul 10.30 waktu Solo. Saya menaiki motor saya menuju kampus dengan tujuan melihat siapa tahu ada pengumuman. Saya agak ragu-ragu membelokkan motor saya menuju gedung E FKIP UNS, dikarenakan apa yang saya kenakan saat itu sangat mencolok. Seragam hitam-putih, sepatu hitam berhak agak tinggi, dan sebuah tas wanita yang jika bukan karena keharusan, tidak akan saya kenakan.
Sesampai di kampus, tak ada yang saya cari. Akhirnya saya pun pergi ke kos teman saya, Dyah, untuk berangkat bersama ke tempat PPL kami. Kurang lebih 30-an menit perjalanan, kami pun sampai. Beberapa detik kemudian, datang 2 orang teman putra dari Prodi Bahasa Indonesia yang kebetulan langsung akrab dengan kami. Kami dengan PD melangkah masuk menuju ruang guru ber-empat. Duduk di kursi ruang guru, sambil sesekali melihat agak 'ngeri' ke kiri kanan kami.
Beberapa menit kemudian, kami disuruh pindah ruangan. Ternyata guru dan anak PPL beda ruang. Hehehe. Baru kami ber-empat yang ada di sana, karena kami datang 45 menit lebih awal dari jam yang ditentukan. Dalam perjalanan menuju ruangan kami, dimulailah sorakan dari murid-murid, ralat: calon murid kami, "Hai cewek...I love you..."; "Sayang...ngajar di sini ya!", dsb. Kami ber-empat hanya saling pandang dengan penuh kekagetan.
Lalu jam 12.00 tepat, acara dimulai. Teman-teman yang lain juga berdatangan. Perwakilan Unit PPL kami menyampaikan pesan yang cukup membuat kami ber-empat tertawa geli,
"Kepada wakil kepala sekolah, kami menitipkan anak-anak kami ber-sebelas dalam keadaan utuh, tolong dikembalikan juga dalam keadaan utuh..." Hahaha.

Yah, begitulah hari penyerahan PPL di STM tempat saya akan mengajar.

PS: Mengajar/tidak mengajar, kami harus masuk.
Tiap Jum'at masuk jam 6 pagi.

Postingan ini saya buat untuk kakak saya: Danang Ardiyanto

by Florentina Dian Ardi Wulandari

5 komentar:

Anonim mengatakan...

aku jadi ingat cerita adik-adiku. ketika mereka mengerjani guru-guru ppl mereka. reaksi guru ppl itu beragam kata adiku ada yang nyampai guru itu nangis, nggak mau ngajar, disepelekan, ada guru yang lupa pada waktu ngajar he..he... pikir aku guru2 tsb datang dari latar belakang yang berbeda jadi punya mental beda pula.ada juga guru yang pandai bergaul sehingga ngebuat murid jd nyaman ya layaknya seorang sahabat.

danangardiyanto.blogspot.com mengatakan...

dan aku masih ingat ketika pada waktu itu aku diajar oleh guru ppl, ya alhamdulillah guru tersebut ditempatkan di sekolahku yang terkenal sbg sma favorit di semarang, jadi guru tsb sangat dihargai bahkan ak minta diajarin secara privat.waktu perpisahan pun kami dikasih hadiah berupa makanan ringan. oh ya ketika di smp dulu juga ada guru ppl nya tapi ya rata2 sama sih.yang sabar, dpat pengalaman yang baru dan beda

Anonim mengatakan...

aha,...baru tau. Florentina ya?
klub bola paporit saya tuh...

katanya punya blog jural mengajar. kok malah ngisi di sini?

o...di STM M***i ya?

Anonim mengatakan...

Bukannya haruse ni posting ditaruh di blog mengajar-mu, yan?

F.Dian Ardi Wulandari mengatakan...

mas dan: aku juga insya Allah berusaha sesabar yang aku bisa dan setangguh yang aku mampu. doakan saja...

mas ihs: hehehe. Iyak, florentina.Di STM saya dipanggil miss.Fiorentina.
Yup, di STM M***i

puspa: sekaligus jawaban buat mas ihs, aku masih awam di wordpress, selain itu ternyata jadwal mengajar dan ekstra lumayan menyita waktu, tenaga, pikiran, ketlatenan, dan kesabaran, akhirnya aku belum bisa memenuhi janji -mas Dan, ga jadi buat blog baru dulu...-
Beberapa hari terakhir kebetulan lagi nge-drop juga.hehehe.Maaf ya...