Tadi saya baru saja dari sekretariat PPL di Pabelan, Solo. Saya ke sana bersama teman-teman (Iffan,Dhita,Rina dan pacar Rina. Kami bermaksud menanyakan penempatan PPL kami. Akhirnya setelah berunding, saya yang diputuskan masuk untuk menanyakan hal tersebut. Sang Bapak agak kesal rupanya, mungkin karena capek, tapi akhirnya bersedia memberikan informasi pada saya. Saya lalu mengajak teman-teman saya masuk.
Bapak tadi, yang sampai sekarang saya tidak tahu namanya, membacakan nama-nama anak Bahasa Inggris satu persatu. Dan tiba giliran nama saya dipanggil.
"Kamu mbak F. Dian, di STM M****. Alhamdulillah ya..."
Jeglar! STM M****?! Saya agak kaget juga, kaget sekali malah. Hehehe. Ya...anak-anak dan saya tadinya kalau bisa jangan sampai masuk ke situ. Tapi malah nasib berkata lain. Tadinya saya masih bertanya pada sang Bapak, "Misalnya diganti ga bisa ya Pak?"
Tapi lalu sang Bapak menyadarkan saya,
"Sekarang misalnya kamu jadi pegawai, ternyata dapat tempat yang nggak kamu pingin. Apa kamu juga bakal nggak mau ngajar di situ?"
"Enggak sih, Pak. Ya sudah deh Pak, alhamdulillah saya di situ"
"Bisa jadi nilai PPL kamu yang paling tinggi lho"
"Amiin...nggih doanya mawon pak"
Setelah itu saya dan teman-teman keluar dan duduk-duduk di teras. Masih pada kecewa dengan tempat yang mereka dapat. Tapi saya sudah iklas, niat ingsun ngajar sajalah. Toh sambil latihan.
Semangat!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

emangnya di situ tempatnya kayak pa sih, yan??

puspa mengatakan...

good luck! ^^

Anonim mengatakan...

yang deket terminal ya?

F.Dian Ardi Wulandari mengatakan...

suryo: perlu diketahui, itu adalah tempat yang sedari awal sudah dihindari oleh para calon peserta PPL. selain karena disebut sebagai tempat penampungan 'sisa-sisa', pengalaman kakak2 tingkat yang agak 'mengenaskan' membuat ngeri yang mau ngajar.
puspa: thank you =) doanya saja y!
ihsan: hm? yg dkt SGM. belakangnya.kalo yang diajar besok ga ada, langsung lari ke SGM kali ya...hehehe.

danangardiyanto.blogspot.com mengatakan...

jangan sepelekan hal2 yang kecil mungkin bisa ditarik pelajaran dari hal tersebut. kamu kan tidak tahu latar belakang mereka kalau km th latar belakang mereka pasti km sadar, jangan menjugde anak stm identik dengan tawuran atau anak2 yang nakal tp km harus cari sisi positifnya, galilah potensi mereka,lewat hal2 yang unik tentunya. awalnya memang terasa susah tp pada akhirnya km akan memetik pelajaran dibalik itu semua